BlogPengetahuan Umum

Pengertian Baja dan Jenisnya

Pengertian Baja – Baja adalah salah satu jenis logam yang merupakan perpaduan antara unsur besi dan unsur karbon. Unsur besi ini menjadi unsur utama pembentuk baja sedangkan karbon adalah unsur tambahannya yang membuat sifatnya menjadi lebih kaku.

Pengertian Baja

Pengertian Baja  adalah sebuah jenis logam yang dibuat berdasarkan campuran unsur utama yaitu besi dan bersama dengan unsur penguatnya yaitu karbon . Penggunaan dalam pembuatan baja menggunakan unsur besi sekitar 97%, sedangkan karbonnya sekitar 0,2-2,1%. Unsur tambahan lainnya seperti:

  • silikon, 
  • tembaga, 
  • mangan, 
  • nikel, 
  • fosfor, 
  • krom, 
  • vanadium
Pengertian Baja dan Jenisnya
Sumber: Hardness Tester / Alat Pengukur Kekerasan

Pengaruh pada segi kekuatan, sifat yang dibentuk, dan segi kekerasan berasal dari kandungan utama karbon yang terkandung dalam baja. Pengaruh turunnya keuletan dan menjadikan baja menjadi getas juga karena faktor penambahan karbon.

Dalam bidang industri, baja menjadi bahan dasar yang sangat penting. Pengaplikasian baja juga terdapat pada jembatan, transportasi, kerangka gedung, peralatan dapur hingga generator. Hampir 95% semua produk dan peralatan memanfaatkan berbahan baja dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu di antara barang logam dan tambang, baja mendominasi menjadi peringkat pertama ekplotasi besi baja.

Berbagai unsur Kandungan Baja

Beberapa kandungan kandungan yang terdapat dalam baja, selain besi sebagai kandungan utama:

1. Unsur Karbon

Unsur yaitu karbon unsur yang memiliki fungsi dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan pada baja bertambah, sehingga merupakan unsur penting dalam baja. Unsur ini dilambangkan dengan huruf “C”. Baja memerlukan perpaduan unsur yang bercampur di dalam lapisannya guna menghasilkan baja menghasilkan sifat yang khusus dan mampu bereaksi terhadap pengerjaan panas. Turunnya tingkat kekuatan yang dimiliki pada baja, izin kandungan yang tidak berlebihan .. Kandungan karbon yang terdapat dalam baja 0,1% hingga 2,1%, dan untuk elemen lainnya yang sesuai dengan kebutuhan baja.

2. Unsur Mangan

Unsur mangan atau dilambangkan dengan huruf “Mn”. Unsur ini sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan baja, namun kandungannya yang hanya kurang lebih 0,6% tidak memberikan pengaruh yang besar pada struktur baja dalam jumlah yang rendah. Baja dengan penambahan mangan dapat menaikkan kuat tanpa pengurangan atau sedikit pengurangan regangan.

3. Unsur Silikon

Dilambangkan dengan huruf “Si”. Lebih dari 0,4% kandungan unsur silikon ada pada baja, sehingga baja dapat menaikan tegangan tarik dan menurunkan laju pendinginan kritis dengan baik. Selain dapat menaikan tegangan tarik, paduan unsur silikon pada baja juga mampu memberikan ketahanan panas, korosi dan aus, serta meningkatkan kekuatan.

4. Unsur Nikel

Sama halnya dengan unsur mangan, memiliki pengaruh memperbaiki kekuatan dan menaikkan nilai ule serta tahan terhadap panas. Baja memiliki ketahanan terhadap korosi atau karat dengan adanya kandungan paduan nikel sekitar 25% pada baja tersebut. Unsur nikel ini dilambangkan dengan huruf “Ni”

5. Unsur Kromium

Sifat tidak kritis pada baja yaitu dapat menurunkan pendinginan kritis. Untuk meningkatkan kekerasan dalam minyak, unsur kromium dalam baja biasanya 1,5%. Kandungan kromium ini, mampu membuat struktur baja menjadi lebih halus dan membuat sifat baja lebih baik saat dikeraskan. Unsur kromium dilambangkan dengan huruf “Cr”

6. Unsur Kobalt

Guna meningkatkan kekerasan, tahan aus dan tahan panas, paduan unsur kobalt yang dibutuhkan pada baja. Pada bagian magnet permanen baja yang mengandung kobalt juga mempunyai kepekaan terhadap manajemen yang canggih. “Co” merupakan lambang unsur kobalt

7. Unsur Molibdium

Memiliki lambang huruf “Mo” yang berpengaruh meningkatkan kekuatan tarik, rentang rentang kemampuan menyeluruh, tahan panas, batas panas, dan menurunkan kerapuhan dengan dipadu dengan baja dalam ikatan dengan Co, Ni, dan V.

8. Unsur Vanadium

Memiliki pengaruh dalam baja yaitu dapat menurunkan kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati batas pada perlakuan panas. Dilambangkan dengan huruf “V”. Unsur V ini juga berpengaruh sama dengan unsur Molibdium (Mo) yang mampu memberikan tingkat kekuatan, keuletan batas rentang, ketahanan lelah dan kekuatan panas.

9. Titanium Unsur

Unsur titanium mampu bertahan hingga suhu 400 derajat Celcius, sehingga baja dengan kandungan unsur ini banyak diaplikasikan pada bahan kawat las, karena memiliki ketahanan yang bagus. Baja karbon yang dipadukan dengan unsur titanium akan memiliki sifat tingkat kekerasan yang tinggi. Baja-titan ini banyak diaplikasikan sebagai bahan dalam berbagai industri seperti kendaraan perang, kapal udara dan masih banyak lainnya. Disimbolkan dengan huruf “Ti”

10. Aluminium Unsur

Disimbolkan dengan huruf “Al”, elemen ini terkandung dalam jumlah yang kecil pada baja. Memiliki pengaruh yang sama dengan unsur Silikon (Si) yang meningkatkan daya tahan terhadap korosi dan memberikan keuletan dan kemampuan di alat.

Jenis Jenis Baja

Berdasarkan klasifikasi komposisi karbon yang dipakai, baja memiliki beberapa jenisnya yaitu:

Jenis Jenis Baja
Sumber: Alat Ukur Kekerasan

1. Baja Karbon

Baja karbon suatu bangunan percampuran antara karbon dan besi, kemudian ditambah sedikit unsur lain. Unsur unsur lain tersebut termasuk Silikon, Mangan, Fosfor, Sulphur, dan Cuprum. Baja karbon memiliki sifat yang bergantung pada kadar karbon, hal tersebut berpengaruh pada kekerasan baja. Contoh dan kekerasan akan bertambah tinggi, yuk kadar karbonnya naik. Berdasarkan kandungan karbon sesuai dengan komposisinya, baja karbon memiliki beberapa jenis, yaitu:

  • Baja Karbon Tinggi

Memiliki tahan panas yang tinggi, tingkat kekerasan yang tinggi, dan kawasan yang kuat, dengan kandungan karbon paling tinggi dibandingkan dengan baja karbon yang lain yaitu 0,60% hingga 1,7%. Baja karbon tinggi ini banyak diaplikasikan pada pembuatan bahan kawat baja, sebagai kabel baja serta sebagai material alat.

  • Baja Karbon Sedang

Memiliki kandungan karbon 0,30% – 0,60%. Baja karbon sedang memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah, sehingga baja dengan kadar karbon yang mampu dikeraskan dengan mudah, dibentuk oleh mesin, dan mempunyai kualitas ketahanan yang baik. Sehingga baja Karbon sedang banyak diaplikasikan untuk komponen mesin yang membutuhkan kekuatan tinggi, roda gigi, baut, rel kereta api, poros, pegas, dll.

  • Baja Karbon Rendah

Biasa disebut dengan baja perkakas atau baja ringan dengan kandungan karbon dibawah 0,3%. Jenis baja karbon rendah yang umum digunakan yaitu dengan jenis kandungan karbon rendah mulai dari 0,08% hingga 0,30%, biasanya kandungan tersebut terdapat pada jenis baja karbon rendah baja gulungan dingin. Jenis tersebut banyak diaplikasikan ke tubuh kendaraan atau mobil. 

2. Baja Paduan

Suatu baja yang memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki seperti sifat kekerasan, kekerasan dan keuletannya, dengan mencampur satu atau lebih unsur seperti nikel, mangan, molybdenum, kromium, vanadium dan wolfram disebut dengan baja paduan. Sifat khas dari baja berasal dari perpaduan dari beberapa unsur yang berbeda. macam macam jenis baja paduan berdasarkan kadar paduannya yaitu:

  • Baja Paduan Tinggi atau Baja Paduan Tinggi

Baja paduan tinggi adalah baja paduan dengan elemen paduannya lebih dari 10% berat seperti unsur Mn, S, P, Si, Ni, Cr, dll. Baja paduan tinggi umum diaplikasikan pada baja pegas, rel kereta api, alat gunting, bejana tekan dan masih banyak lainnya. 

  • Baja Paduan Menengah atau Baja Paduan Sedang

Baja paduan menengah adalah suatu jenis baja paduan dengan unsur paduannya lebih dari 2,5% hingga 10% berat, contoh unsur Mn, S, P, Si, Ni, Cr, dan banyak unsur lainnya.

  • Baja dengan Paduan Rendah atau Baja Paduan Rendah

Baja Paduan rendah adalah baja paduan dengan elemen paduannya lebih dari 2,5% seperti unsur Mn, S, P, Si, Ni, Cr, dll. Sebenarnya baja paduan rendah memiliki kadar karbon yang sama dengan baja karbon biasa, hanya sedikit ada unsur paduan yang ditambahkan. Unsur ditambahkan menambahkan nilai lebih kuat, tahan terhadap panas, aus dan korosi. Contoh pengaplikasian baja jenis rendah adalah roda kereta api, tangki gas, jembatan, ketel uap, kapan, dan banyak lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Baja Khusus

Baja khusus atau dapat disebut dengan baja perkakas, karena memiliki ketahanan terhadap panas dan karat yang baik. Baja khusus dapat dikatakan sebagai baja perkakas dengan tingkat tahan panas dan karat atau korosi yang baik. Unsur utama baja khusus dengan paduan yang tinggi adalah unsur krom. Baja perkakas itu sendiri merupakan baja yang diproduksi dengan ukuran sedang atau tidak besar, dan banyak digunakan dalam berbagai bidang industri industri besar.

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button