Hardness tester

Hardness Tester - Alat Pengukur Kekerasan adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekerasan dari suatu benda atau material. Dalam proses produksi, material yang digunakan tentunya akan mengalami deformasi atau pengaruh gaya. Deformasi yang sering diterima oleh material adalah berupa penekanan atau penetrasi. Besar deformasi yang diterima oleh material ini akan mengubah nilai kekerasan dari material tersebut. Karenanya pengujian kekerasan menggunakan hardness tester atau alat pengukur kekerasan menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menguji kualitas material. Kontak  Layanan Pelanggan Kami : Telp / WA - 0812-5931-6600


Cara Kerja Hardness Tester – Alat Pengukur Kekerasan

Hardness Tester – Alat uji kekerasan ini bekerja dengan prinsip dasar memberikan penekanan atau indentasi dengan besaran gaya yang telah ditetapkan pada bagian permukaan logam. Selain logam, hardness tester juga mempunyai jenis yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan material seperti :

  • Kuat tekan beton / menguji kualitas beton
  • Menguji kekerasan karet
  • Berbagai material uji lainnya

Hardness tester sendiri ada yang bekerja dengan sistem analog maupun digital. Alat pengukur kekerasan dengan sistem analog umumnya digunakan di laboratorium pengujian material. contohnya antara lain adalah :

  • Alat uji kekerasan rockwell
  • Alat uji kekerasan vickers
  • alat uji kekerasan brinell

Sedangkan jenis yang menggunakan sistem digital umumnya digunakan langsung di lapangan karena mudah dibawa atau portabel antara lain seperti :

  • Alat pengukur kekerasan logam
  • Alat ukur kekerasan baja / besi
  • Alat ukur kekerasan karet.

Cara Pemakaian Hardness Tester – Alat Pengukur Kekerasan

Fungsi kerja alat ini yang menggunakan prinsip analog dan digital cukup berbeda, alat yang menggunakan prinsip digital akan lebih mudah digunakan. Berikut cara umum penggunaan alat uji kekerasan baik dengan prinsip analog maupun digital :

1. Prinsip analog

Indentor alat ini dipasang lebih dulu pada bagian knock mesin. Setelah itu letakkan material uji baik logam, beton (sampel), dll ke atas bagian plate. Putarlah bagian mikroskop kemudian bagian lensa diarahkan ke permukaan material uji. Ketinggian plate juga diatur agar sesuai dengan lensa mikroskop untuk memudahkan membaca hasilnya pada layar monitor. Aturlah hingga semudah mungkin untuk diamati.

Atur besar gaya maksimal yang akan digunakan untuk menekan material yang diuji, pengujian ini umumnya dilakukan hingga material hancur. Karenanya pengujian dengan sistem analog juga disebut destructive test. Tekan tombol start maka mesin akan mulai menekan material uji hingga batas maksimal, tunggu hingga berhenti dan layar monitor menampilkan hasilnya.

2. Prinsip digital

Berbeda dengan prinsip analog, sistem digital tidak merusak material uji atau disebut non destructive test. Umumnya sistem digital akan menggunakan bantuan gelombang ultrasonik yang dilewatkan melalui material uji. Untuk menggunakannya cukup atur alat untuk jenis material yang akan diuji. Setelah itu tempelkan probe atau nozzle pada permukaan material tersebut dan tunggu hasilnya pada display / layar monitor.

Back to top button